Monday 11 May 2015

Wisata Air Panas Ciater di Bandung

Wisata air panas Ciater merupakan salah satu destinasi wisata airpanas alami yang sangat terkenal di Bandung. Sumber pemandian air panas Ciater ini berasal dari Gunug Tangkuban Perahu. Pemandian air panas terkenal oleh wisatawan domestic maupun mancanegara. Banyak wisatawan datang secara individu, pasangan, keluarga dan rombongan.

Air Panas Ciater di Bandung

Deskripsi lokasi

Tempat pemandian air panas Ciater ini terletak di Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat. Lokasi pemandian air panas alami ini tepatnya berada di antara Bandung dan Subang, dekat Lembang. Jika anda menggunakan kendaraan pibadi dan berangkat dari Jakarta, anda bisa menempuh jalur Puncak atau jalur Tol Cikampek- Bekasi. Sementara jika anda menggunakan kendaraan umum, ambilah angkot jurusan terminal Ledeng, setelah itu naik angkot lagi jurusan Ledeng- Lembang, dari terminal Lembang, teruskan perjalanan ke Jalan Cagak, Ciater.

Air panas alami di pemandian air panas Ciater ini mengandung kalsium, magnesium, sulfat, dan beberapa mineral- mineral lain. Air panas alami in dapat mengobati berbagai penyakit kulit, terapi penyembuhan reumatik, gangguan syaraf dan tulang, serta penyembuhan kelumpuhan akibat stroke atau darah tinggi. Fasilitas lain yang terdapat di tempat wisata pemandian air panas ini antara lain fasilitas lahraga dan permaina, kolam pemancingan, wahana bermain anak- anak, outbond, bumi perkemahan, dan lain- lain.

Anda dapat menginap di berbagai tipe bungalow dan penginapan di Ciater. Anda juag dapa berwisata kuliner dengan mencicipi masakan khas Ciater seperti sate dan sop kelinci.

Tiket masuk

Untuk masuk ke wisata pemandian air panas Ciater ini anda harus membayar tiket masuk seesar Rp. 18.000,- per orang. Itu baru tiket masuk, untuk bisa menikmati pemandian air panas, biaya yang harus anda keuarkan bervariasi tergantung jenis kolam yang ingin anda gunakan. Misalnya untuk pemandian air panas berbentuk kolan anda harus membayar Rp. 80.000,- sedangkan untuk pemandian yang lebih sederhana anda cukup membayar Rp. 20.000- Rp. 50.000,- per orang.

sumber foto : annisao94.wordpress(dot)com

Sunday 10 May 2015

Wisata Kampung Gajah di Bandung

Bingung menetukan destinasi wisata untuk liburan bersama keluarga? Cobalah kunjungi lokasi wisata Kampung Gajah Wonderland. Kampung Gajah merupakan kawasan wisata terpadu yang cocok baik untuk anak- anak maupun dewasa. Di tempat wisata ini pengunjung dapat berwisata, wisata belanja, serta wisata kuliner. Oh ya, meskipun namanya Kampung Gajah, di tempat ini tidak memelihara gajah sama sekali kok.

kampung gajah bandung

Deskripsi lokasi

Lokasi wisata Kampung Gajah ini terletak di Jalan Sersan Bajuri, sekitar 4 km dari pusat kota Bandung. Bila anda dari arah Jakarta, anda dapat menempuh jalur Tol menuju Bandung- keluar di pintu Tol Pasteur- Lembang- terminal Ledeng- Jalan Sersan Bajuri, setelah berjalan sekitar 3,5 km, anda akan menjumpai banyak patung- patung gajah yang merupakan pintu masuk lokasi wisata ini.

Sementara bila anda menggunakan kendaraan umu, anda dapat memilih satu dari beberapa alternative yaitu menggukana Bus DAMRI dari terminal Leuwi Panjang, angkot ari terminal Cicaheum, angkot jurusan St. Hall- Lembang, atau angkot jurusan Ciroyom- Lembang. Semua angkot tersebut berhenti di terminal Ledeng, anda tinggal meneruskan dengan menggunakan angkot ke arah Parompong.

Tiket masuk

Tiket masuk wisata Kampung Gajah untuk hari senin- jumat sebesar Rp. 10.000,- dan di akhir pekan Rp. 20.000,-. Parkir mobil dikenakan biaya sebesar Rp. 10.000,-. Ini baru tiket masuk, masih ada tiket terusan sebesar Rp. 150.000,- pada week days dan Rp. 250.000,- pada week end dan hari libur.

Di Kampung Gajah ini terdapat banyak wahana:

1. Bumperboat          : Rp. 40.000,-
2. Child Playground  : Rp. 20.000,-
3. Mini ATV             : Rp. 20.000,-
4. Mini Buggy           : Rp. 30.000,-
5. Side Car               : Rp. 40.000,-
6. Buggy Family        : Rp. 80.000,-
7. Buggy Futuristic    : Rp. 50.000,-
8. Horse Riding         : Rp. 20.000,-
9. Delman Royal        : Rp. 60.000,-
10. Skyrider              : Rp. 40.000,-
11. Formula Kart       : Rp. 50.000,-
12. Futuristic Train     : Rp. 15.000,-
13. Tubby                  : Rp. 20.000,-
14. Bodycycle            : Rp. 15.000,-
15. Segway                : Rp. 100.000,-
16. 4D Rider              : Rp. 50.000,-
Waterboom (Tiket sudah termasuk wahana- wahana di dalamnya)
Weekday                    : Rp. 75.000,-
Weekend / Holiday     : Rp. 100.000,-

anekatempatwisata(dot)com

Saturday 9 May 2015

Wisata Danau Situ Patenggang

Danau Situ Patenggang merupakan objek wisata di daerah Bandung Selatan, Jawa Barat. Danau ini selalu memukau pengunjungnya dengan pemandangan alam yang eksotis serta menarik perhatian pengunjung dengan adanya mitos cinta di danau tersebut.

image

Deskripsi lokasi

Danau Situ Patenggang terletak di Ciwidey, Bandung Selatan, Jawa Barat atau 35 kmdar ppusat kota Bandung. Tempat ini sering di singgahi oleh pengunjung yang baru pulang dari wisata Kawah Putih. Jarak Danau Situ Patenggang sekitar 7 km dari lokasi wisata Kawah Putih atau 10 menit perjalanan. Danau ini memiliki pemandangan alam yang sangat indah dengan hamparan kebun teh di sekitarnya.

Di danau ini terdapat mitos mengenai cinta abadi antara Ki Santang dan Dewi Rengganis. Setelah terpisah sekian lama, mereka saling mencari satu sama lain demi cinta mereka yang dalam. Akhirnya mereka bertemu di tempat yang kini dinamakan Batu Cinta. Menurut cerita penduduk setempat, pasangan yang berkunjung ke danau ini dan singgah di batu cinta serta mengelilingi pulau asmara/ sasaka, cinta mereka akan abadi.

Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, untuk menuju lokasi wisata Situ Patenggang ini anda dapat menempuh jalur jalan Kopo- Soreang- Ciwidey- Situ Patenggang. Sementara bila anda menggunakan kendaraan umum, anda dapat menggunakan bis dari terminal Leuwi Panjang- terminal Ciwidey- ambil angkutan desa ke Situ Patenggang. Sebagai tempat wisata, lokasi ini menyediakan fasilitas seperti tempat parkir yang luas, toilet umum, mushola, gazebo, serta tempat menginap.

Tiket masuk

Berikut daftar tiket masuk lokasi wisata Danau Situ Patenggang

Jenis Tiket

Tarif Masuk

Week Day

Week End

Senin- Jumat

Sabtu, Minggu, Hari Libur

Wisatawan Domestik

Rp. 18.000,-

Rp. 20.500,-

Wisatawan Asing

Rp. 135.000,-

Rp. 185.000,-

Parkir Roda 2

Rp. 3. 500,-

Rp. 3.500,-

Parkir Roda 4

Rp. 11.500,-

Rp. 11.500,-

Parkir Roda 6

Rp. 22.000,-

Rp. 22.500,-

sumberfoto: klikhotel(dot)com

Belajar dan Berekreasi di Observatorium Bosscha di Bandung

Observatorium Bosscha merupakan pusat penelitian dan pengembangan ilmu astronomi di Indonesia. Observatorium ini merupakan bagian dari fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung. Bosscha adalah observatorium tertua dan masih satu- satuya obervatorium terbesar di Indonesia. Tahun 2004, observatorium ini dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya oleh pemerintah.

image

Deskripsi lokasi

Observatorium Bosscha berada di Lembang, Jawa Barat. Tepatnya 5 km bagian utara kota Bandung. Observatorium ini memiliki 5 buah teleskop besar yaitu teleskop refraktor ganda Zeiss, teleskop Schmidt Bima Sakti, teleskop refraktor Bamberg, teleskop Cassegrain GOTO, dan teleskop refraktor Unitron. Selain itu, ada pula teleskop surya dan teleskop radio 2,3.

Di Observatorium Bosscha terdapat 2 jenis kunjungan yaitu kunjungan siang dan kunjungan malam. Untuk kunjungan siang, tersedia pada hari selasa sampai dengan jumat dan hanya diperkenankan untuk kunjungan rombongan sekolah/ universitas/ instansi dengan minimal 25 peserta. Sebaliknya bila anda ingin mengadakan kunjungan personal atau dengan keluarga, datanglah pada hari sabtu yang memang dialokasikan oleh observatorium Bosscha untuk kunjungan personal. Pada kunjungan siang di hari sabtu, pengunjung dapa melihat cara kerja teleskop Zeiss dan mendapat informasi astronomi di ruang multimedia, namun tidak dipernankan menggunkana teropongsatu- satu. Per sesi kunjungan berlangsung selama 1 jam dengan pembagian waktu 15 menit untuk penjelasan di kelas dan 45 menit tur teleskop. Jika anda ingin melakukan peneropongan bintang, datanglah pada kunjungan malam hari dimana terdapat jadwal peneropongan bintang.

Berikut jadwal kunjungan siang Observatorium Bosscha:

· Senin: tutup (hari perawatan teleskop)

· Selasa- kamis (khusus rombongan sekolah/ institusi)

o Sesi I: 09.00

o Sesi II: 11.00

o Sesi III: 13.00

· Jumat (khusus rombongan sekolah/ institusi)

o Sesi I: 09.00

o Sesi II: 13.00

· Sabtu (khusus keluarga/ perorangan)

o Sesi I: 09.00

o Sesi II: 11.00

o Sesi III: 13.00

Tiket masuk

Tiket masuk Observatorium Bosscha sebesar Rp. 7.500,- per orang dan bisa menampung 150 orang tiap sesi kunjungan.

Tips wisata

- Jika anda ingin berkunjung ke Bosscha, pastikan anda datang saat observatorium ini sedang beroperasi/ buka.

- Pastikan anda termasuk rombongan yang mendapat izin resmi dari Bosscha.

Sumberfoto: sebandung(dot)com

Friday 8 May 2015

Wisata Curug Dago di Bandung

Jika anda berkunjung ke wilayah Taman Hutan Raya Bandung, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati pemandangan alam Curug Dago. Air terjun ini berada di daerah utara kota Bandung.

image

Deskripsi lokasi

Lokasi wisata Curug Dago in terletak di desa Dago, Coblong, Bandung atau 8 km arah utara kota Bandung. Wisatawan dari luar kota Bandung dapat menjangkau lokasi wisata ini dengan jalur terminal Dago- masuk jalan setapak selebar 1 meter- lokasi air terjun. Anda juga dapat melewati Taman Budaya Ganesha Dago atau Dago Tea house. Untuk mencapai dasar curug, anda harus menuruni anak tanga dari beton. Anda harus berhati- hati sebab anak tangga tersebut licin dan tak ada pengaman atau pagar. Anda masih ahru sberjalan sekitar 100 meter lagi setelah menuruni tangga tersebut untuk sampai di curug.

Curug atau air terjun ini memiliki ketinggian 12 meter. Curug ini terbentuk dari aliran sungai Cikapundung. Menurut kabar, wisata Curug Dago menyimpan sejarah dari kerajaan Thailand. Buktinya adalah diteukannya dua prasasti batu tulis peninggalan sejarah tahun 1818 M. Menurut para ahli, dua prasati tersebut emrupakan peninggalan dari Raja Rama V (Raja Chulakonkom) dan Raja Rama VII (Raja Pradjathipok Pharaminthara) dari dinasti Chakri yang berkunjung ke Curug Dago.

Tips wisata

- Tidak adanya papan penunjuk jalan untuk sampai ke Curug ini mengharuskan pengunjung untuk bertanya pada penduduk setempat untuk menuju lokasi curug.

- Tak banyak orang berjualan di lokasi wisata ini, jadi ada baiknya anda mempersiapkan bekal sendiri.

- Kondisi curug ini agak memprihatinkan karena banyak sampah yang megotori aliran sungai serta pemukiman diatas curug dan pabrik- pabrik pengolahan yang membuat ekosistem hutan sebagai pelindung curug rusak. Jika anda berkunjung ke tempat wisata ini, sebaiknya jangan ikut membuang sampah sembarangan di wilayah curug untuk menjaga kebersihan dan keindahan lokasi wisata ini.

sumber foto : anekatempatwisata(dot)com